Sabtu, 23 April 2011

(belum ada judul, mohon sarannya)

sebelumnya menghindar
tak ingin ada yang mengejek
sehingga jarak pun terbentang
tapi kemarin,
dipergoki pun kau diam
karena kita sedang bicara
hanya bicara
membincangkan masa depan
di tempat wudhu yang sedang sepi

terus mengucek rambut,
meremas celana,
mengutak-atik HP,
entahlah
aku tak tahu apa yang kau lakukan dengan ponselmu
sesekali, melirik
aku merasanya
walau tanpa kacamata,
senyum itu masih ada
masih tetap memikat
aku ingat baju taqwa itu
putih, dengan celana jeans biru
dan tas police line
sayang tak ada kopiah di atas sana

selesai sholat asar berjamaah,
kau duduk sejajar dariku
padahal dulu tak begitu!
aku diam lagi
menikmati kekhusyukan istighotsah

renungan Islami mengalir,
cepat merambati dan membanjiri mataku
aku tak tahan, dan aku melirik ke barisanmu
kau meneteskannya juga!
dengan mata sembap aku tak bisa melihat jelas
sekeliling terlihat pudar
karena mata sayuku lebih menyipit lagi
tapi aku tahu,
semua terpendam membayangkan ibu masing-masing
rasa sayangmu terhadap ibumu,
rasa sayangku pada umiku,
juga rasa sayang teman-teman pada ibunya,
berputar memenuhi otak
dan semakin menyiksa batin untuk bertaubat
aku tersadar, aku harus bertaubat
demi Tuhan Maha Segalanya,
dan demi orang tuaku

di akhir acara, aku berniat
menyimpan segala rasa ini
walau ingin sekali menunjukkannya
tapi tak boleh,
karena semua kan indah pada masanya
fokuskan pikiran,
tenangkan raga,
persiapkan segala
4 hari saja bertaruh
kemudian, izinkanlah aku menggapainya
bintang di sekolah impian
lalu jemputlah aku
untuk merasakan motivasi dari hal bernama cinta
karena aku mengendus,
kau punya gagasan yang sama denganku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar