Kamis, 13 November 2014

Haaritsul Waqtu


-          Orang yang bisa memanajemen waktu dengan baik adalah orang yang memiliki banyak aktivitas. Karena tau teng jam segini mau ngapain, teng  jam segini harus selesei

-          Coba bikin agenda à biar kita tertata, ga langsung nge”iya”in waktu diajak orang tapi ujungnya bilang “loh aku ada ini, harus ini” à biar ga ngerjaan banyak hal dalam satu waktu à skala prioritas àmisal ada 2 rapat bentrok, liat seberapa penting peran kita di dalamnya: apakah bisa diwakilkan atau tidak

-          JANGAN PERNAH MERASA SEMUA AGENDA HARUS KITA YANG MENYELESAIKAN, KARENA ITU ADALAH TUGAS TIM

-          Kalau kita merasa kita yang harus ngerjain, orang lain ga bisa, itu namanya EGOIS à ada orang lain yang bisa mengerjakan

-          Jangan terlalu cepat melabeli orang, harus tahu klarifikasinya à tabayyun

-          Jangan “semua harus saya yang mengerjakan, semua harus selesei hari ini”

-          Seimbang antara akademik dan kontribusi à tawazun

-          Bikin rencana Spesifik Measurable A R Time table

-          Nyicil kegiatan. Kalau deket deadline pasti stres, ngerasa dunia ini ga adil. Padahal kita yang nggak adil ke diri kita sendiri

-          Kerjain apa yang bisa dikerjain sekarang, jangan nunda à bisa merugikan orang lainà termasuk tentang hidayah. Saat hadir, langsung disambut

-          Jaga kesehatan. sakit itu juga menyakiti orang lain

-          Secara ga langsung lingkungan atau sistem di sekitar kita ga mau tau tentang keadaan kita, yang “penting kerjaan loe selesei sekarang”, karena kita secara ga langsung sudah tergabung dalam sistem itu

-          SIAP DENGAN AGENDA TAK TERDUGA

-          Segera kabari kalau ada apa”, biar ga miskomunikasi

-          Dua aspek penting sosial menurut Hasan Al-Banna: KOMUNIKASI dan PERSEPSI


-          JANGAN MELEWATKAN SUBUH, HABISKAN WAKTU DENGAN BELAJAR