Senin, 29 Agustus 2011

Contoh Rancangan Percobaan


Makanan yang Mengandung Lemak
A.   Tujuan
Mengetahui beberapa jenis makanan yang mengandung lemak.
B.   Rumusan Masalah
Makanan apa yang mengandung lemak?
C.   Hipotesa
1.    H0 : susu, jeruk, dan madu tidak mengandung lemak.
2.    Ha : selai stroberi, margarin, dan keripik kentang mengandung lemak.
D.  Metode Penelitian
Praktikum
1.    Waktu dan tempat : sore hari di lantai kamar
2.    Variabel                    :
ü  Bebas
Beberapa jenis makanan
ü  Terikat
Kertas yang sama
3.    Alat                            :
ü  Selembar kertas
ü  Pensil atau bolpoin
4.    Bahan                        :
ü  Susu
ü  Jeruk
ü  Madu
ü  Selai stroberi
ü  Margarin
ü  Keripik kentang
5.    Cara kerja                 :
ü  Gambarlah enam lingkaran pada selembar kertas
ü  Tulislah nama-nama makanan yang diuji di bawah lingkaran-lingkaran itu
ü  Gosoklah setiap makanan pada tiap lingkaran sesuai dengan tulisannya
ü  Setelah 10 menit, perhatikan kedua permukaan kertas

Sabtu, 27 Agustus 2011

Memori Bersamamu

masih ingatkah kau dengan memori kita? ketika awalnya dengan iseng aku mencurahkan kejengkelanku terhadap dunia padamu. meski lelaki, kau merupakan seorang pendengar yang baik. sesekali juga menjelma menjadi penasehat yang setia, yang melihat sesuatu dari sisi yang tak kulihat. lama tak terhubung, aku mencarimu karena mendapat topik baru. bukan jengkel, namun campur aduk perasaan kutumpahkan padamu. entah bagaimana caranya, aku bisa dengan mudah mempercayaimu. padahal sebelumnya tak pernah ku secepat itu mengamanahkan sesuatu terutama beberapa urusan agak pribadi pada orang lain. karena kecerewetanku, engkau yang pendiam mulai bisa membuka diri, menceritakan beberapa kejadian berarti dalam hidupmu. meski kau tampak tegar, namun rupanya kau juga membutuhkan orang untuk melimpahkan perasaanmu dalam kehidupan. tak hanya bercerita, sharing pun kita lakukan. ingatkah kau ketika kita sering sependapat dalam berbagai hal? dan ingatkah engkau saat kita berdebat mempermasalahkan perbedaan pendapat? sungguh aku tertawa mengingat kala itu. canda dan tawa telah kita bagi bersama. kadang lupa bahwa seharusnya harus makan atau melakukan kegiatan lainnya. setelah lama tak hanya tawa, tangis pun dibagi berdua. memikirkan kisah yang hampir sama seperti aku kehilangan nenekku dan kamu menangisi nenekmu. chatting membicarakan something nggak penting sampai menyita waktu tidurku. kebanyakan aktivitas-aktivitas di atas kita lakukan di waktu malam sebelum tidur. meski begitu, aku senang karena aku tak kesepian. waktu berjalan dan aku memutuskan untuk bersamanya. aku tak tahu bagaimana perasaanmu, kuanggap waktu itu kau baik saja. sayang hubunganku tak hangat dan mengharuskan berpisah. selama itu pula, kita agak merenggang. tanpa dipandu, kita bersemi kembali. mengisi hari-hari dengan berbagai sms penghibur diri. mbanyol, ketawa, apa aja deh. pada akhirnya aku merasa ada yang berbeda. awalnya hanya dalam hati, tapi kemudian merambat ke seluruh jiwa. aku bertanya-tanya apa yang kurasa. dan aku menangkap sesuatu yang tak sama padamu. kata-kata yang diberikan tak seperti dulu meski sama-sama menghibur. karena tak sabar, aku memojokkanmu dan kau pun mengaku. singkat cerita, banyak hal yang berubah menjadi indah. meski harus melawan yang tak setuju, kita bertahan. semangat belajar pun timbul ketika posisimu ada di seberang. kerja kelompok bersama, gondok-gondokan, rebutan laptop, manyun-manyunan, dan sebagainya. aku tak kuat mengenang semuanya. semua terlalu indah untuk dikenang dan dibayangkan. yang bisa ku lakukan sekarang hanya menangis karena mengenang dan ingin mengulang semua memori kita. meski susah tuk jadi seperti dulu, aku yakin kita bisa melaluinya. meski bukan berdua, tapi dirimu pasti lebih kokoh dari yang dulu. maaf ku selalu mengganggu. hidup harus berjalan, dan di sinilah kita berpisah untuk melangkah..

Sepi Sendiri

sebuah sepi hadir lagi
temaniku di sini
meratapi hari yang tak kunjung berhenti
tangis sedih menderu di hati
berharap kau tak lagi pergi
namun apa yang terjadi?
aku harus meninggalkanmu sendiri

luka yang mendalam timbul lagi
menyayat hati, sungguh aku sakit
tak sanggup kuberdiri
hanya menangis di pangkuan guling
menyadari kehadiranmu berarti
tak seperti ini
yang menguras energi
dan menghasilkan yang tak pasti

ingin kuberlari
meneriakkan kesepian diri
yang membutuhkanmu di sini

sungguh aku mencintai,
dan menyayangi
juga menghargai
diri dan jiwamu ini

namun aku menyesali
keadaan kini
tak bisa dipungkiri
kita terpisah kembali

meski menyiksa batin,
semua tetap wajib dijalani
bismillahirrohmaanirrohiim,
kita menapaki hari
walau dengan label sendiri,
kita bisa dibilang sehati
untuk menjalani hidup ini
dengan langkah pasti

Rabu, 24 Agustus 2011

Surga di Ujung Peta


Siapa sangka, di balik terjalnya dan sempitnya jalan karena rumah-rumah kecil di sisinya, ada sebuah surga. Bukan surga yang akan kita jumpai setelah proses penghisapan, melainkan surga dunia di mana panca indra kita dimanjakan. Tak seindah surga yang sebenarnya memang, tapi di situlah kita bisa membayangkan betapa surga yang sesungguhnya jauh lebih indah daripada "surga palsu" itu. Aku memang belum pernah ke surga, tapi aku ingin berada di sana (aamiin). Tak bisa terbayang, surga yang kusebutkan tadi saja sudah indah, apalagi surga sesungguhnya.
Sejak tadi aku menyebutkan surga yang indah. Sebenarnya, yang aku maksud "di ujung peta" dalam judul adalah sebuah lokasi tak terjamah namun subhanallah, bagusnya bukan main. Perjalanan untuk mencapainya memang berat. Harus mendaki gunung dengan lebar jalan yang tak terlalu lebar, tersesat di pemukiman penduduk desa karena jauh dari kota, bahkan harus bertanya atau melihat peta berulang-ulang. Namun, perjuangan itu akan terbayar lunas dengan panorama pantai yang kusebut surga tadi. Mata kita awalnya disambut dengan sungai jernih berarus deras yang menerjang bebatuan besar di sepanjang tepian jalan yang dilalui. Dari jauh airnya memang berwarna hijau, tapi itu hanyalah sebuah tipuan mata. Sesungguhnya air di aliran sungai itu jernih, dan hijau yang ditampakkan adalah hijau alami bukan hasil campur tangan manusia. 
Sampai di dekat lokasi pantai, setiap orang diwajibkan membayar Rp1.000. Tergolong murah untuk harga suguhan pencuci mata. Tak lama berselang mobil berjalan, di kanan jalan tampaklah ia, sebuah wujud pantai yang bahkan aku tak dapat menggambarkannya. Masih terekam dalam benakku, aku membayangkan lebih indah Tanah Lot atau Pantai Kutha, namun aku salah. Menurutku, ini jauh dari perkiraan. Turun dari mobil, aku berlari setelah melepas sandalku, merasakan lembutnya pasir putih yang lebih bersih daripada pantai-pantai yang pernah kukunjungi. Tak berkedip, aku memandang pantai itu dari ujung penglihatan kananku hingga ujung penglihatan kiriku. Sungguh, apa yang kulihat waktu itu sekejap bisa menghilangkan beban pikiranku. Air laut pantai itu bening, ombaknya besar namun tak menyentuh pantai. Ombak itu terembus hanya sampai beberapa meter sebelum bibir pantai, jadi kita takkan merasakan deburan ombak seperti di Parangtritis. Tak usah kecewa, terkadang hembusan ombak itu sampai ke kita walau tak begitu keras. 

Biasanya bila sebuah perbatasan antara darat dan laut dipisahkan pantai berpasir, maka tak ada karang. Begitu pula sebaliknya. Namun di sini, selain merasakan kelembutan pasir putih, kita juga dikesankan dengan adanya bebatuan karang. Karena jernihnya air, kita bisa melihat karang-karang dan ikan-ikan kecil juga kepiting kecil dengan mudah. Selain jernih, air di pantai ini juga segarnya bukan main. 

Berikut adalah beberapa foto yang aku ambil ketika berada di sana. Mungkin hasil foto yang diambil tak sebegitu menarik, karena tak menggambarkan pemandangan yang sesungguhnya. Tapi bila engkau melihat aslinya, aku berani menjamin engkau akan terpana! Selamat datang di Pantai Tambakrejo dan Pantai Gondo Mayit, Kabupaten Blitar :)










^^

Senin, 15 Agustus 2011

Tersenyum Kembali


Telah lama ku menunggu saat ini
Dimana kau kembali tersenyum untukku
Setelah sekian lama menghilang dalam kebisuan
Tak pernah sedikitpun merasakan perihnya rasa ini
Sebuah rasa yang lebih pedih dari sakitnya cinta
Memang kau adalah masa laluku
Yang membuatku buta
Namun ku tetap menganggapmu sahabat
Walau ketidakpedulian menjadi konsumsiku
Di saat hati ini butuh teman untuk bicara
Kala waktu menuntut kita bersama
Kau baru menyadari bahwa maafku tulus
Bukan karena ingin kau di dekatku
Tapi agar kau kembali jadi sahabatku
Terima kasih atas senyummu
Menghapus luka yang telah dibalut seseorang
Hari memang lebih indah
Saat kerja sama menghasilkan pujian kebanggaan 


20 Desember 2009