Senin, 11 April 2011

d'eRthe 12

Rumahku memang terlihat sempit dari depan. Tapi sebenarnya lebih panjang dibanding yang lain karena rumah keluargaku menyatukan 2 gang. Tapi kalau disuruh nulis alamat, aku tulis satu saja. Dalam kehidupan sehari-hari, aku dan keluargaku lebih sering beraktivitas di rumah belakang. Mulai dari berangkat sekolah atau kerja, les, atau kemanapun selalu lewat belakang.

Kalau boleh jujur, aku lebih suka tinggal di lingkungan gang belakang. Di sini, suasana Jawa-nya masih kental. Ibu-ibu dan bapak-bapak masih sering menggunakan Bahasa Jawa halus untuk berkomunikasi apalagi dengan yang lebih tua atau orang baru. Tak hanya para orang tua, anak-anak pun ramah terhadap sesama. Setiap sore, anak-anak laki-laki kelas 3 SD ke atas terlihat asyik bermain bola, mancing, atau sekedar berkejaran. Sedangkan anak-anak laki-laki kelas 3 SD ke bawah sibuk bersepeda mengitari perumahan. Sedangkan anak-anak perempuan sembunyi di mana-mana karena sedang bermain petak umpet. Kalau sedang tak minat main petak umpet, mereka mengambil kumpulan karet gelang dan mengayunkannya lalu lompat di atasnya (main lompat tali). Bila anak-anak kecil asyik dengan permainannya, para remaja SMP justru berpencar. Ada yang main game atau ngenet di rumah, ngrumpi, atau bersepeda motor ke rumah teman. Tapi ada saat-saat tertentu di mana mereka berkumpul untuk sharing. Entah sharing tentang masalah yang dihadapi, hal-hal penting, hal-hal nggak begitu penting, bahkan hal-hal yang sama sekali nggak penting. Atau terkadang sharing tentang soal-soal unas terutama matematika (tapi jarang banget sih, baru beberapa kali malah!). Itulah kegiatan anak-anak dan remaja. Di sudut lain, bapak-bapak yang telah pulang kerja sibuk bermain tenis meja. Bila bapak-bapak asyik main pingpong, ibu-ibu punya kegiatan lain. Ada yang voli, badminton, masak bersama, bahkan online! Ibu-ibu ternyata gaul juga! :p Kalau rumah ibu-ibu kebagian sebagai tempat yasin-an atau arisan, pasti sibuk bukan main. Nyiapin makan, bersih-bersih rumah, dll. Setelah acara dimulai, behh, pasti ramenya gak karuan!

Itulah kesibukan RT. 12 atau aku menyebutnya gang belakang di sore hari. Kalau di pagi sampai siang hari, semua pada sibuk sekolah dan kerja. Kalau Hari Minggu tiba, pukul 06.00 pagi gangku udah rame karena banyak yang badminton dan pingpong. Aku sebenernya pengen ikut, tapi aku kan belom boleh loncat-loncat :(

Di gang belakang, ada aku, Fita yang suka bercanda, Vira yang jago main rubik, Putra yang jadi sobat baikku, Shodik yang suka maen bola, Karina yang rumahnya di depan rumah Fita, kakak beradik Laila-Dilla, Yoga yang suka sepak bola terutama Arema dan Barcelona, Gisxa yang ultahnya selisih 6 hari denganku, Nita yang juga suka bergurau, Faza yang dipanggil Pak Haji, dan semua orang-orang baik menyatu di sini.

Itu semua definisiku tentang warga RT. 12 yang menempati lingkungan yang asri. Tak hanya aku, semua keluargaku pun lebih nyaman tinggal bersama orang-orang gang belakang daripada bersama warga gang depan. Bahkan teman-temanku, teman-teman umiku, dan teman-teman abiku lebih senang berkunjung lewat rumah belakang (padahal di rumah belakang nggak ada ruang tamunya). Mereka senang lewat gang belakang karena warga RT. 12 akan menyambut mereka dan mengajak mereka ngobrol selagi menunggu pemilik rumah datang. Walaupun menunggu agak lama, tapi mereka terkesan dengan warga gang belakang yang baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung. Sedangkan bila mereka datang lewat rumah depan, mereka jarang sekali diberi sapaan hangat dan justru dibiarkan menunggu keluargaku membuka pintu (menurut orang-orang yang pernah ke rumahku). Ternyata, kebaikan warga RT. 12 telah tersohor ke mana-mana! :D

I love you my RT. 12 :*

3 komentar: