Sabtu, 27 Desember 2014

Gadis Penunggu Hujan

mengapa hujan ditunggu?
karena hujan adalah rahmat dari-Nya. tanda bahwa Dia sedang berbaik hati mengabulkan segala permintaan hamba-Nya. simbol disebarkannya rizqi bagi setiap yang bernyawa. ketika rahmat disebar, timbullah kebahagiaan.

seringkah kita perhatikan apa yang hati kita rasakan sepanjang turunnya hujan?
jika kebahagiaan itu belum terasa,
mungkin karena kita sedang mengharapkan sesuatu yang dengan hujan hal itu sulit kita raih, misalnya bepergian atau menghadiri suatu acara.
namun, di samping segala pikiran yang menerpa,
di suatu lapis hati kita, tersemayam rasa damai. damai di sini berarti tenang, seakan tidak mengkhawatirkan apa-apa.
sering kita merancukan pikiran dengan hati.
memang hati mempengaruhi pikiran. tapi pikiran bisa membuat apa yang dirasakan hati menjadi samar, tak nampak. 
begitupun kala hujan.
ketika kita sebal karena gagalnya melakukan berbagai hal dan timbulnya bencana akibat curah tak tertahankannya, itu murni karena pikiran kita.
tiap bunyi jatuhnya tetes bahkan guyuran air hujan tetap memberikan efek ketenangan dan menjernihkan pikiran. asal kita mau sejenak membiarkan pikiran dan hati sama-sama diam meresapi sensasi yang dibawa hujan.
jadi, aku menunggu hujan.
menunggu agar bisa seperti hujan yang menebar manfaat. meski dalam porsi parah dan wadah tidak terarah aku berpotensi membawa bahaya, setidaknya pengolahan yang tepat bisa mengontrol tidak terjadinya bencana. kurang lebih kehadiranku dirindukan ketika kehidupan mengering, ditunggu saat aku menjadi perantara pertolongan dan rizqi dari Allah, dan dinantikan kehadirannya untuk menenangkan.
menunggu bukan berarti diam. namun bergerak mewujudkan itu semua tanpa berkomentar dan keluhan macam-macam.
hujan memang tidak sesempurna yang diinginkan. datang tidak selalu tepat di saat dibutuhkan. tapi setidaknya, aku bisa seperti hujan yang keberadaannya melestarikan kehidupan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar