Kamis, 24 Maret 2011

Minta Doa Guru SD

Jombang, 24 Maret 2011

Dear Bloggers,
hari ini mungkin salah satu hari paling membahagiakan buatku. Dimulai dari rencana hari kemarin untuk berkumpul dengan teman-teman SD, hingga bertemu dan saling bernostalgia. Aku menunggu salah seorang temanku untuk berangkat bersamanya. Sebelumnya aku telah membawa helm dari rumah untuk berjaga-jaga atas razia helm. 
Awalnya aku menunggu dengan teman-temanku. Waktu tak begitu berasa karena kami saling bercerita satu sama lain. Terkadang kami juga membahas soal try out yang diujikan tadi pagi. Karena kami tak didatangi keberuntungan, jadinya lontaran makian terhadap diri sendiri meluncur dari mulut kami. Namun kegiatan itu berlangsung tak lama. Satu per satu temanku pulang karena telah dijemput. Ada beberapa memang yang pulang naik motor atau sepeda. Tapi mereka tak ingin menungguku dijemput. 
Akhirnya aku menunggu temanku itu. Daun-daun berjatuhan. Pasukan kuning pun datang. Di antara kegiatan pembersihan daun, lewatlah beberapa pengemis meminta jatah uang ke orang-orang. Heran deh, badan masih kuat, bibir berlipstik, telinga pun berhias anting, gitu kok ngemis ya? Pikiranku berpindah ke langit. Ia berwarna biru cerah, dipadu dengan awan putih yang imut. Tak ada tanda-tanda kedatangan hujan. Lagipula, aku nggak mau rencana kemarin tertunda gara-gara hujan. Angin juga tak seribut biasanya. Membelai lembut jilbabku. 
Tepat jam 10.10-an, sebuah sms datang. Sms itu mengatakan temanku yang menjemput telah datang. Alhamdulillah, akhirnya. Aku berlari ke depan lesehan di samping sekolahku dan tersenyum pada temanku. Tak lama, kami pun melesat ke SDIT Al-Ummah, SD kami berdua. Aku bilang 'melesat' karena speedometer di sepeda temanku satu ini bergerak cepat ke angka lebih dari 50km/jam. Aku memarahinya dan memintanya untuk mengurangi kecepatan. Di jalan, kami berpapasan dengan 2 teman kami. Mereke men'suit-suit' kami. Ya, teman yang menggoncengku adalah salah satu masa laluku. Aku cukup bahagia karena bisa bertemu dengannya lagi walaupun dengan status yang berbeda. (#curcol) Tak lama, kami sampai tujuan.
Di SD tercinta, sudah beberapa orang menunggu kami. Tak ingin membuang waktu, kami segera masuk ke ruang kantor. Layaknya tamu, kepala sekolah kami telah menyiapkan beberapa kursi untuk kami. Saat kami telah mendudukinya, obrolan tentang kenangan-kenangan indah, aneh, lucu, buruk segera berebut keluar dari mulut kami. Tak jarang kami juga membanding-bandingkan antara bentuk badan kelas 6 SD dengan sekarang. Semua teman laki-lakiku bertumbuh pesat dan memaksaku untuk mendongak bila berbincang dengan mereka. Sebagai wanita, aku dan teman-temanku merasa sebagai kurcaci karena tak dikaruniai badan yang lumayan tinggi. Obrolan berlangsung seru dan ditutup dengan doa guru-guru kami yang sejak awal memang kami cari. Guru-guru kami berdoa agar kami mendapat nilai terbaik dan sekolah terbaik untuk kami. 
Setelah lama mengobrol dengan guru-guru, kami menuju kantin sekolah dan membeli beberapa jajan. Haidar membeli bola untuk bermain. Aku, Ony, Lia, Ulfa, dan Ayu menonton teman-teman laki-laki kami bermain sepak bola. Tapi anehnya, sepak bola ini 4 vs 5. Roby, Tigar, Haidar, Bram vs Hadi, Lukman, Deril, Dhofi, dan Okke. Nggak adil banget kan? Haha. Ya sudahlah, biarkan saja. Karena bosan dengan gol-gol yang biasa-biasa saja, aku dan cewek-cewek ini berpoto-poto. Maklum, jiwa muda kami nongol. 
Acara dadakan ini berlangsung dengan tawa dan senyum kebahagiaan. Semua berharap masa-masa SD bisa kembali. Sayangnya Niko, Abel, dan Gharsa yang pengen datang berhalangan. Semoga kejadian seperti tadi terulang dengan peserta yang lebih banyak dan kegiatan yang lebih seru lagi :D amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar