Jumat, 02 Oktober 2015

Urgensi Soliditas dan Kekuatan Komunal


Manusia adalah makhluk sosial yang butuh hidup berkomunitas. Kegiatan yang dilakukan pun tidak jauh dari bekerjasama atau seminimalnya adalah berhubungan dengan orang lain. Banyak tujuan yang harus dicapai bersama tanpa mengesampingkan tujuan pribadi. Tujuan bersama yang harus dicapai tentunya membutuhkan kekuatan komunal atau kekuatan bersama. Satu orang akan berperan dan membutuhkan peran orang lain. Ibarat mesin mobil, di dalam mesin ada gir-gir yang bekerja berdampingan dan saling menggerakkan. Satu saja yang bergerak tidak sesuai arah atau peran, maka yang lain dapat terhenti atau bertabrakan. Tujuan bersama yang dicapai mesin mobil tersebut untuk membuat mobil bergerak berpindah tempat tak akan tercapai. Di luar system gir tersebut terdapat pelumas yang membantu melancarkan perpindahan gir. Selaras dan sejalan apapun system gir, ketika pelumasnya habis, maka pergerakannya melambat dan malah merusak gir itu sendiri. Bahkan system gir yang bias dianalogikan dengan komunitas atau sekelompok manusia pun mmebutuhkan system atau komponen alias peran pihak lain yang mendukung kegiatannya. Dalam hal kehidupan manusia, system atau komponen tersebut bias berupa kelompok atau komunitas dan orang lain. Usaha yang dilakukan system gir bersama system dan komponen lainnya perlu kekuatan yang sama, semangat yang sama untuk mencapai tujuan, meskipun dengan cara atau peran yang berbeda. Saat kekuatan komunalnya mengendur, pihak di dalam komunitas tersebut harus saling menguatkan agar tidak terjadi ketimpangan antarkomponen dalam system. Sama seperti mobil yang hendak berbelok ke kanan. Saat rem tidak terlalu diinjak, gas masih terinjak kencang, bagaimanapun setir sudah maksimal mengubah arah mobil menjadi berbelok maka mobil tidak akan berbelok dengan sempurna. Menabrak dan menghancurkan mobil sudah mungkin akan terjadi. Di sini rem dan gas tidak bekerja dengan kekuatan yang seimbang sesuai peran, padahal setir sudah berupaya. 
Lalu bagaimana agar semua kekuatan seimbang dalam arti sesuai porsi peran dengan semangat yang sama? Dengan kesolidan, solidaritas. Bahasa lebih gampangnya adalah menyatu. Batu yang padat atau solid akan menggores luka lebih dalam ketika dilemparkan ke manusia disbanding batu apung yang berongga. Batu apung yang butiran-butiran penyusunnya tidak se-“dekat” dan “bersatu” batu kali karena memiliki rongga atau batas antara satu butiran dengan butiran yang lain akan mudah terbawa arus dan tergerus. Ia mudah terombang-ambing di permukaan mengikuti arus, lalu perlahan tergerus, serta tidak bias langsung teguh jatuh dan menetap di dasar sungai seperti batu kali. Untuk bias bersatu, dibutuhkan rasa saling memiliki antarbutiran dan rasa memiliki pada “wadah” batu itu sendiri. Jika sudah saling memiliki, saat yang satu hilang maka yang lain akan mencari untuk mnegajaknya kembali bersatu. “wadah”nya itu sendiri juga tidak akan membiarkan apa yang “ditampung”nya lepas begitu saja. Jika sudah bersatu, merasa dekat, bergerak bersama untuk membentuk kekuatan komunal pun lebih mudah. Bila sudah seperti itu, tujuan komunitas mana yang tidak akan tergapai? 
Indonesia tidak bias segera menjadi Negara maju juga disebabkan belum adanya orang yang bias menggerakkan kekuatan komunal. Orang tersebut maksudnya pemimpin yang memiliki kepemimpinan untuk menggerakkan. Pemimpin tersebut tidak boleh terlalu bersifat dictator atau malah sebaliknya yang terlalu lemah. Kecenderungan pemimpin haruslah mampu mendelegasikan suatu tugas atau amanah kepada orang yang dipimpinnya. Pendelegasian tersebut harus dilandaskan kepercayaan. Jangan sampai lemah atau bahkan ketiadaan kepercayaan itu membuat suatu kepemimpinan menunjukkan adanya one man show sebagai superman, bukan superteam. Padahal one man show mengindikasikan sifat pemimpin tersebut sebagai single fighter. Dalam mencapai tujuan bersama dengan membangun kekuatan komunal, pemimpin tidak boleh menjadi single fighter karena ketidakpercayaan kepada anggota untuk menyelesaikan perintahnya dengan baik. Anggota pun harus mempercayai pemimpin yang membawanya mencapai tujuan bersama. Sebab gir yang berkualitas tidak akan berfungsi maksimal jika ia bagus sendiri, maka ia harus menjadi bagus bersama-sama dengan kekuatan komunal yang mumpuni agar mesin dapat menggerakkan mobil dengan baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar