Sabtu, 27 Agustus 2011

Memori Bersamamu

masih ingatkah kau dengan memori kita? ketika awalnya dengan iseng aku mencurahkan kejengkelanku terhadap dunia padamu. meski lelaki, kau merupakan seorang pendengar yang baik. sesekali juga menjelma menjadi penasehat yang setia, yang melihat sesuatu dari sisi yang tak kulihat. lama tak terhubung, aku mencarimu karena mendapat topik baru. bukan jengkel, namun campur aduk perasaan kutumpahkan padamu. entah bagaimana caranya, aku bisa dengan mudah mempercayaimu. padahal sebelumnya tak pernah ku secepat itu mengamanahkan sesuatu terutama beberapa urusan agak pribadi pada orang lain. karena kecerewetanku, engkau yang pendiam mulai bisa membuka diri, menceritakan beberapa kejadian berarti dalam hidupmu. meski kau tampak tegar, namun rupanya kau juga membutuhkan orang untuk melimpahkan perasaanmu dalam kehidupan. tak hanya bercerita, sharing pun kita lakukan. ingatkah kau ketika kita sering sependapat dalam berbagai hal? dan ingatkah engkau saat kita berdebat mempermasalahkan perbedaan pendapat? sungguh aku tertawa mengingat kala itu. canda dan tawa telah kita bagi bersama. kadang lupa bahwa seharusnya harus makan atau melakukan kegiatan lainnya. setelah lama tak hanya tawa, tangis pun dibagi berdua. memikirkan kisah yang hampir sama seperti aku kehilangan nenekku dan kamu menangisi nenekmu. chatting membicarakan something nggak penting sampai menyita waktu tidurku. kebanyakan aktivitas-aktivitas di atas kita lakukan di waktu malam sebelum tidur. meski begitu, aku senang karena aku tak kesepian. waktu berjalan dan aku memutuskan untuk bersamanya. aku tak tahu bagaimana perasaanmu, kuanggap waktu itu kau baik saja. sayang hubunganku tak hangat dan mengharuskan berpisah. selama itu pula, kita agak merenggang. tanpa dipandu, kita bersemi kembali. mengisi hari-hari dengan berbagai sms penghibur diri. mbanyol, ketawa, apa aja deh. pada akhirnya aku merasa ada yang berbeda. awalnya hanya dalam hati, tapi kemudian merambat ke seluruh jiwa. aku bertanya-tanya apa yang kurasa. dan aku menangkap sesuatu yang tak sama padamu. kata-kata yang diberikan tak seperti dulu meski sama-sama menghibur. karena tak sabar, aku memojokkanmu dan kau pun mengaku. singkat cerita, banyak hal yang berubah menjadi indah. meski harus melawan yang tak setuju, kita bertahan. semangat belajar pun timbul ketika posisimu ada di seberang. kerja kelompok bersama, gondok-gondokan, rebutan laptop, manyun-manyunan, dan sebagainya. aku tak kuat mengenang semuanya. semua terlalu indah untuk dikenang dan dibayangkan. yang bisa ku lakukan sekarang hanya menangis karena mengenang dan ingin mengulang semua memori kita. meski susah tuk jadi seperti dulu, aku yakin kita bisa melaluinya. meski bukan berdua, tapi dirimu pasti lebih kokoh dari yang dulu. maaf ku selalu mengganggu. hidup harus berjalan, dan di sinilah kita berpisah untuk melangkah..

2 komentar:

  1. semw qt srhkan pada Allah cz Dy lah eang mngtr smw ni. jgn ngz lg ea..... aq ykin km bs mllui smw ni. aq sllu ad d blkgmu untk mndrgmu....

    BalasHapus
  2. insya Allah :)
    jgn di blakang, di samping aja biar kita bisa melaluinya brsama..

    BalasHapus