Selasa, 09 November 2010

10 November 1945, Hari Mencekam



Telah lama peristiwa itu terbungkam dengan segala kepedihannya
Titik darah tersiram ke seluruh penjuru kota
Tangis dan pekikan histeris mewarnai segalanya
Bahkan nyawa adalah hal sepele untuk dihancurkan

Merah-putih menjadi taruhan
Bahkan sanak saudara tak lagi di pikiran
Tangan patah dan kaki hilang tak lagi dihiraukan
Hanya satu keinginan untuk merasakan kebebasan

Warna langit engkau sobek dengan ganas
Abu Merapi tak bisa mengalahkan panasnya perjuangan itu
Di Hotel Yamato semua terpaku dalam sebuah peristiwa mengenaskan
Walaupun akhirnya tulang-belulang prajurit Nusantara hangus,
namun takkan pernah sia

Pahlawan macamnya tak lagi ditemukan
Tinggal berjuang menghargai yang tua,
menyayangi yang kecil,
dan berusaha sesuai apa kita diciptakan

Kini, upacara di hari engkau berpulang telah dilakukan
Mengenangmu selamanya, berdoa bersimbah kami panjatkan
agar engkau mendapat balasan yang layak,
agar kami bisa melestarikan perjuanganmu
bersama pahlawan tanpa tanda jasa kami,
yang selalu setia berjuang demi nasionalisme Bangsa Indonesia 



by : Rumaisha Milhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar