ketika aku terjebak dalam cerita cinta pertama,
kau sembunyi malu
tak tahu harus mengadu
walaupun setia di sisi,
aku tak pernah paham
hingga seseorang memberi tahu kehadiranmu
aku terperanjat, karena sebuah resonansi
walaupun kecil, tetaplah sama
hari berikutnya tetap diam
sebulan, kita di tempat yang berbeda
menikmati rasa yang tak pernah terucap
tak seperti biasa, aku simpan sendiri
bulan berikutnya, makin kuat
aku tetap saja sembunyi
berbulan ku nikmati tanpa ledakan
walau ingin, tapi tak ada yang tahu
di sebuah bus, ponselku berdering
dari namamu ku simpan senyum
dan selanjutnya kita bersama
aku bertanya mengapa tak sejak dulu?
ternyata kau mengalah,
demi cinta pertamaku yang juga karibnya
tapi tidak, aku tak mengharapkan dia
walaupun berpisah, rasa itu tetap terpendam
sifat diammu itu membuatku kagum
karena aku hiperaktif
jauh beda, tapi inilah kita
setahun sudah
kita berjumpa lagi
walau hanya beberapa menit,
tapi aku ingat senyum tulus itu
bulan berganti, aku mengharapmu lagi
karena sebuah reuni
sekarang, menunggu detik berperang
4 hari berjuang dengan soal
lalu, menunggu kata-katamu
sungguh misterius dirimu!
entah apa yang ada di pikiranmu
aku ingin tahu
karena engkau mengisi jiwaku lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar