mulai dari pengalaman mengikuti ICAS dan Cambridge International Examination,,
aku paham bahwa keinginan kuatku tuk menjelajahi negeri orang bukanlah hal mudah..
perkara bahasa yang berbeda salah satunya..
dari kedua ujian bergengsi itu aku paham,,
standar negara maju memang bagitu jauh di atas negara berkembang seperti negeriku ini..
bahasa inggris yang selama ini aku pelajari di sekolah,,
ternyata hanya mencakup beberapa persen pada kedua ujian itu..
walaupun hal yang telah memusingkanku itu telah kulewati,,
aku optimis kan mendapat hasil yang terbaik..
karena usaha dan doa telah aku maksimalkan..
tinggal menuju UNAS yg menjadi momok bagiku..
walaupun tak seberat ICAS dan CIE,,
aku tak boleh sedikitpun meremehkannya..
di ujung sana telah kulihat beberapa temanku asyik menjelajah dunia luar dengan mudahnya,,
tanpa melewati ujian dan program beasiswa..
ya,, uanglah segalanya..
aku tahu,, uang adalah hal yang sulit bagi keluargaku..
meski sepupuku di sana telah merasakan hal fantastik di ujung jendela,,
aku tak bisa dengan mudahnya menuju ke sana dengan biaya mandiri..
aku hanya bisa berusaha memendam keinginan ini sementara otak dan raga ku persiapkan untuk meraih biaya gratis ke luar sana..
semoga,, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Inggris, Australia, Prancis, atau negara-negara maju lainnya kan setia menunggu kedatanganku..
amin..
:KEEP SPIRIT, SHA!:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar